Videotarucing sunda, bobodoran sunda lucu, cerita lucu sunda, tribute bobodoran si cepot, tribute bobodoran kang ibing, lucu banget ciga bako, moal beak pokona mah, hehe. Ceramah lucu kang ibing di jepang. Cerita Bahasa Sunda Si Kabayan Ngala Nangka Descargar Mukadimah ceramah bahasa sunda lucu. Cerita lucu kang ibing bahasa sunda.
CERAMAH LUCU KANG IBING BAHASA SUNDA YouTube from Judul Cerita Lucu Kang Ibing Bahasa Sunda Sub Judul 1 Latar Belakang Cerita Lucu Kang Ibing Kang Ibing adalah seorang tokoh yang terkenal dalam dunia kesenian Sunda. Ia merupakan pencipta cerita lucu, yang biasanya dituturkan dalam bahasa Sunda. Ia biasanya menceritakan kisah-kisah lucu yang membuat orang tertawa. Ia juga memiliki kemampuan untuk menciptakan cerita lucu yang bisa dituturkan dalam bahasa Sunda. Cerita lucu yang diciptakan oleh Kang Ibing, biasanya berisi tentang kehidupan sehari-hari para penduduk Sunda, bahkan tentang kejadian yang sering terjadi di lingkungan mereka. Kang Ibing telah menciptakan banyak cerita lucu dalam bahasa Sunda. Salah satu cerita lucu Kang Ibing yang paling populer adalah cerita tentang seekor bebek yang bisa berbicara. Cerita ini menceritakan tentang seekor bebek yang bisa berbicara. Bebek tersebut ditemukan oleh seorang petani yang tinggal di sebuah desa di Sunda. Ketika petani tersebut mendengar bebek tersebut bisa berbicara, ia pun mengajak bebek itu pulang. Sub Judul 2 Kisah Cerita Lucu Kang Ibing Kisah dalam cerita lucu Kang Ibing biasanya berisi tentang kejadian yang sering terjadi di lingkungan masyarakat Sunda. Cerita lucu tersebut biasanya berisi tentang kejadian yang lucu dan kocak. Contohnya, dalam cerita lucu Kang Ibing tentang seekor bebek yang bisa berbicara, bebek itu pun akhirnya menjadi seorang raja di sebuah desa. Kisah yang terdapat dalam cerita-cerita lucu Kang Ibing membuat orang merasa terhibur dan tertawa. Selain itu, cerita lucu Kang Ibing juga berisi tentang nilai-nilai etika dan moral yang bisa dipetik oleh para pendengarnya. Nilai-nilai tersebut biasanya berupa pesan yang disampaikan oleh Kang Ibing melalui cerita-cerita lucunya. Pesan-pesan tersebut berisi tentang pengajaran tentang pentingnya menghormati orang lain, bersikap adil, dan bersikap sabar dalam menghadapi masalah. Sub Judul 3 Cara Menikmati Cerita Lucu Kang Ibing Cara terbaik untuk menikmati cerita lucu Kang Ibing adalah dengan mendengarkan cerita-cerita lucunya secara langsung. Karena Kang Ibing adalah seorang penutur yang handal, ia bisa menghidupkan cerita-cerita lucunya dengan menambahkan unsur komedi dan humor. Hal ini akan membuat cerita lucu Kang Ibing lebih menarik dan menghibur. Selain itu, mendengarkan cerita lucu Kang Ibing secara langsung juga dapat membantu para pendengarnya untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam cerita lucu tersebut. Selain itu, para pendengar juga dapat menikmati cerita lucu Kang Ibing dengan membaca buku-buku yang berisi cerita lucu Kang Ibing. Buku-buku tersebut biasanya berisi kumpulan cerita lucu Kang Ibing yang sudah ditulis oleh para penulis. Buku-buku tersebut juga mengandung nilai-nilai etika dan moral yang bisa dipetik oleh para pembacanya. Sub Judul 4 Manfaat Membaca Cerita Lucu Kang Ibing Manfaat dari membaca cerita lucu Kang Ibing adalah bisa membuat para pembaca terhibur dan tertawa. Cerita lucu Kang Ibing biasanya berisi tentang kejadian yang lucu dan kocak, yang pastinya dapat membuat para pembacanya tertawa. Selain itu, membaca cerita lucu Kang Ibing juga dapat membantu para pembacanya untuk memahami nilai-nilai etika dan moral yang terkandung dalam cerita lucu tersebut. Selain itu, membaca cerita lucu Kang Ibing juga dapat membantu para pembacanya untuk belajar tentang budaya dan kebiasaan penduduk Sunda. Buku-buku yang berisi cerita lucu Kang Ibing biasanya berisi informasi tentang budaya dan kebiasaan para penduduk Sunda. Dengan membaca buku-buku tersebut, para pembaca dapat belajar tentang cara hidup penduduk Sunda dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sub Judul 5 Mengapa Cerita Lucu Kang Ibing Tetap Populer Cerita lucu Kang Ibing tetap populer hingga saat ini karena ia merupakan seorang pencipta cerita lucu yang handal. Cerita lucu yang diciptakan oleh Kang Ibing biasanya berisi tentang kehidupan sehari-hari para penduduk Sunda, yang bisa membuat para pendengarnya tertawa. Selain itu, cerita lucu Kang Ibing juga berisi tentang nilai-nilai etika dan moral yang bisa dipetik oleh para pendengarnya. Selain itu, cerita lucu Kang Ibing juga tetap populer karena ia merupakan salah satu bagian dari budaya dan kebiasaan penduduk Sunda. Cerita lucu Kang Ibing telah menjadi bagian dari budaya dan kebiasaan penduduk Sunda sejak lama. Hal ini membuat cerita lucu Kang Ibing tetap populer dan tetap menjadi bagian dari budaya Sunda. Kesimpulan Cerita lucu Kang Ibing merupakan salah satu bagian dari budaya dan kebiasaan penduduk Sunda. Cerita lucu Kang Ibing biasanya berisi tentang kejadian yang lucu dan kocak, yang pastinya dapat membuat para pendengarnya tertawa. Selain itu, cerita lucu Kang Ibing juga berisi tentang nilai-nilai etika dan moral yang bisa dipetik oleh para pendengarnya. Cerita lucu Kang Ibing tetap populer hingga saat ini karena ia merupakan seorang pencipta cerita lucu yang handal dan merupakan bagian dari budaya dan kebiasaan penduduk Sunda. Latar Belakang Cerita Lucu Kang Ibing Latar Belakang Cerita Lucu Kang IbingKisah Cerita Lucu Kang IbingCara Menikmati Cerita Lucu Kang IbingManfaat Membaca Cerita Lucu Kang Ibing Kang Ibing adalah seorang tokoh yang terkenal dalam dunia kesenian Sunda. Ia merupakan pencipta cerita lucu, yang biasanya dituturkan dalam bahasa Sunda. Ia biasanya menceritakan kisah-kisah lucu yang membuat orang tertawa. Ia juga memiliki kemampuan untuk menciptakan cerita lucu yang bisa dituturkan dalam bahasa Sunda. Cerita lucu yang diciptakan oleh Kang Ibing, biasanya berisi tentang kehidupan sehari-hari para penduduk Sunda, bahkan tentang kejadian yang sering terjadi di lingkungan mereka. Kang Ibing telah menciptakan banyak cerita lucu dalam bahasa Sunda. Salah satu cerita lucu Kang Ibing yang paling populer adalah cerita tentang seekor bebek yang bisa berbicara. Cerita ini menceritakan tentang seekor bebek yang bisa berbicara. Bebek tersebut ditemukan oleh seorang petani yang tinggal di sebuah desa di Sunda. Ketika petani tersebut mendengar bebek tersebut bisa berbicara, ia pun mengajak bebek itu pulang. Kisah dalam cerita lucu Kang Ibing biasanya berisi tentang kejadian yang sering terjadi di lingkungan masyarakat Sunda. Cerita lucu tersebut biasanya berisi tentang kejadian yang lucu dan kocak. Contohnya, dalam cerita lucu Kang Ibing tentang seekor bebek yang bisa berbicara, bebek itu pun akhirnya menjadi seorang raja di sebuah desa. Kisah yang terdapat dalam cerita-cerita lucu Kang Ibing membuat orang merasa terhibur dan tertawa. Selain itu, cerita lucu Kang Ibing juga berisi tentang nilai-nilai etika dan moral yang bisa dipetik oleh para pendengarnya. Nilai-nilai tersebut biasanya berupa pesan yang disampaikan oleh Kang Ibing melalui cerita-cerita lucunya. Pesan-pesan tersebut berisi tentang pengajaran tentang pentingnya menghormati orang lain, bersikap adil, dan bersikap sabar dalam menghadapi masalah. Cara Menikmati Cerita Lucu Kang Ibing Cara terbaik untuk menikmati cerita lucu Kang Ibing adalah dengan mendengarkan cerita-cerita lucunya secara langsung. Karena Kang Ibing adalah seorang penutur yang handal, ia bisa menghidupkan cerita-cerita lucunya dengan menambahkan unsur komedi dan humor. Hal ini akan membuat cerita lucu Kang Ibing lebih menarik dan menghibur. Selain itu, mendengarkan cerita lucu Kang Ibing secara langsung juga dapat membantu para pendengarnya untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam cerita lucu tersebut. Selain itu, para pendengar juga dapat menikmati cerita lucu Kang Ibing dengan membaca buku-buku yang berisi cerita lucu Kang Ibing. Buku-buku tersebut biasanya berisi kumpulan cerita lucu Kang Ibing yang sudah ditulis oleh para penulis. Buku-buku tersebut juga mengandung nilai-nilai etika dan moral yang bisa dipetik oleh para pembacanya. Manfaat Membaca Cerita Lucu Kang Ibing Manfaat dari membaca cerita lucu Kang Ibing adalah bisa membuat para pembaca terhibur dan tertawa. Cerita lucu Kang Ibing biasanya berisi tentang kejadian yang lucu dan kocak, yang pastinya dapat membuat para pembac Ceramahsunda lucu kyai kondang jawa barat kh. bahasa sunda si lamsijan kaedanan bahasasundaid lutung kasarung cerita rakyat jawa barat dongeng kita dongeng sunda kang ibing pikaseurieun ngudag buronan dongeng sakadang beurit jeung sakadang singa dongeng sunda sejarah dewi sri pohaci asal muasal pare 02 kang ibing mulangkeun katineung nalika Pengertian Bobodoran Bobodoran adalah kelakuan yang membuat orang tertawa. Dalam artian kelakuan atau tingkah laku yang sengaja dibuat di depan umum agar orang-orang yang menontonnya tertawa dengan apa yang dikatakannya. Bobodoran bisa diartikan guyonan dalam bahasa Indonesia baik lisan maupun karya tulisan berupa cerita maupun seni peran. Sejarah Adanya Bobodoran Bobodoran Sunda bermula dari kebiasan masyarakat Sunda itu sendiri. Bobodoran atau humor merupakan bagian dari masyarakat Sunda. Seperti yang kita tahu, ngabodor atau bertingkah lucu merupakan ciri atau tipikal genetis orang Sunda. Sebut saja seperti legenda Si Kabayan, yang mempunyai karakter humor tersebut, seolah-olah atau mewakili citra orang Sunda. Untuk saat ini citra orang Sunda seorang humoris bisa dilihat dari seniman-seniman lawak dari masa ke masa. Contoh Kang Ibing yang tergabung dalam grup lawak De Kabayans yang terdiri dari Aom Kusman, Suryana Fatah, Wawan Sofyan, Mang Ujang. Kang Ibing kiranya mewakili karakter orang Sunda yang bersosok lugu, karena keluguannya itu membuat banyak orang tertawa. Contoh lain adalah Bah Us Us, Iyan Asmi, Ohang, Sule, dan lain-lain. Begitu pun dalam dunia sastra. Dalam kumpulan carpon dogdog pangrewong karangan GS 1930 terselip beberapa cerita yang mengungkapkan humor dengan judul dua paraji, gugoyon dina bulan puasa. Begitu pun karya lainnya yang tidak terlepas dari bodor yang menggambarkan karakter orang Sunda yang senang banyol, contohnya bukunya Budi Riyanto, berjudul Kartun Sunda Aden Endul. Begitu pun dalam majalah, ada beberapa majalah yang secara khusus menyajikan bobodoran. Sebut saja Majalah Cakakak, Majalah Mangle yang menyajikan rubrik Hahaha dan PPM, berisi tulisan yang membuat orang tertawa saat membacanya. Karakter khas orang Sunda yang bisa Anda ketahui adalah lucu dan humoris, hidup dibawa santai, kreatif, dan juga ramah tamah. Serba Serbi Bobodoran Ngabodor bisa dilakukan siapa saja kapan saja. Bisa dilakukan langsung maupun tidak langsung. Banyak media yang menyediakan rubrik khusus terkait bobodoran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam ngabodor adalah 1. Usia Saat ngabodor perhatikan usia lawan main Anda. Karena bisa saja apa yang diungkapkan oleh Anda tidak diterima oleh lawan main Anda. 2. Tidak Mengolok Materi yang disampaikan tidak mengolok apalagi membully fisik seseorang. Sangat dilarang. 3. Materi Perhatikan sekeliling dan lingkungan, sesuaikah bobodoran yang disampaikan dengan keadaan lingkungan. Jika ya, buat materi sebaik mungkin. Biarkan orang menikmati bodoran Anda semaksimal mungkin. Contoh Bobodoran 1. Positif Adeng berumur 60 tahun menikah dengan janda dari kampung sebelah. Semenjak menikah, Adang tak bertemu kakaknya Adeng, ia kesal pada kakaknya yang menikah. Namun akhirnya bertemu Adang ketika tahu istri Adeng sakit. Adang sangat terkejut mendengar telepon dari Adeng bahwa istrinya positif. Adang segera memberi laporan pada aparat desa. Saat itu juga akan dilakukan penjemputan pada keluarga Adeng yang dikiri positif covid. Namun penjemputan tak jadi dilakukan karena ternyata istri Adeng positif hamil. Tisaprak nu jadi adi panganténan jeung randa ti kampung sabeulah, geus teu panggih jeung adi. Keuheul tuda, umur geus ampir 60 taunna, masih kénéh mikiran kawin. Ayeuna meunang béja pamajikan adi gering, buru-buru dilongok. Hadé goréng ogé ka adi. Sanepi di imahna, enya wé pamajikana keur ngalempréh di kamar. Ceuk nu jadi adi ngeus tilu poé teu ngeunah awak, malah teu daék barang dahar, da euweuh rasa, dipaksakeun ogé kalah murel hayang utah. Ngadéngé katerangan kitu ti adi, jadi hariwang. Keur mah béja dina médsos jeung tivi, covid sakitu mahabuna. Ditanyakeun ka adi, pamajikana terakhir panggih jeung saha jeung di mana? Jawabna ukur teuing, teu apal. Ningali kaayaan kitu,waktu rék balik, dicecepan duit saratus rébu, sina gancang dibawa ka dokter, bari diomat-omatan mun aya kitu kieu buru-buru kabaran. Kira-kira bada Magrib. Kirining sora hapé disada. Diilikan ti adi, gancang diangkat. “Halow kumaha, Déng, ngeus uubar téh? Kumaha hasilna?” tanya Adang teu sabar hayang geura nyaho kumahana. “Ngeus Dang, doakeun wé, Ai, positif… “ pet wé sora hapéna pareum “Halow… halow… kumaha Déng… halow,” euweuh nu ngajawab Ditelepon balik teu diangkat. “Astagfirulloh… tiwas!” ceuk Adang satengah luncat bari menerkeun sarungna anu morosot. Adang, aparat désa, jeung patugas relawan covid ngeus sadia maraké APD-na, niatna rék ngaévakuasi pamajikan Adéng. Malah tatangga sabudeureun imahna ngeus dibuburak ku Hansip Uca sina ngajauhan cenah bisi katularan. “Aya naon ieu teh, Pak?” ceuk Adéng bangun anu kagét, bari rék nyampeurkeun patugas di buruan imahna. “Heuup… ! cicing di dinya tong ngadeukeutan,” paréntah pulisi désa “Muhun ieu téh aya naon heula,” tanya Adéng. “Saréréa meunang béja, cenah pamajikan téh positif lain? ayeuna wayahna rék diisolasi ka Rumah Sakit” ceuk kades. “Uninga ti saha pamajikan abdi positif?” “Eta ti RT Adang, lanceuk di dinya!” ceuk kades. “Astagfirullohaladim… Muhun, Pak, tadi abdi nelepon ka pun lanceuk, Ai, pamajikan kuring positif. Tapi sanés positif covid, Pak, tapi positif rék budakan deui, tos telat sabulan!” ceuk Adéng ngabéléhém. “Teu balég atuh nelepon téh sapotong-sapotong… jadi ngabarabékeun nu lian,” Adang lanceukna nyeukseukan. “Hampura wé, Dang, tadi hapéna kaburu lowbet. Jeung ….!” “Jeung naon?” “Éra sabenerna,” Adéng ngeluk. “Naha éra??” “Teu dihaja, Dang.”*** 2. Merek Seken Penduduk Desa Cicenang banyak yang membeli mobil baru, karena dapat uang pembebasan lahan tanah. Begitu pun keluarga Mang Ubed. Rencananya besok pagi ia dan keluarga akan pergi ke mall dan ingin membeli mobil. Mobilnya ingin seperti milik tetangganya Sadud. Namun kata sales mobilnya sedang kosong dan kalau pun ada harus menunggu agak lama. Mereka girang ketika sales menyanggupi akan mendatangkan mobil seken, untuk dipakai besok hari. Horee mobil merk seken, ucapnya girang Warga lembur Cicenang keur meujeuhna ceuyah, meunang duit pembebasan tanah, jang jalur pipa suplai minyak keletik ti Ciamis ka nagara tatangga. Anu cenah, di ditu mah minyak keletik téh pada mikaresep. Lain jang gurang-goréng, tapi jang diusapkeun ka nu awak, minangka handbody mun di urang mah. Resep ku seungit, jeung matak glowing ka nu kulit. Komo mun diulaskeun ka nu kulitna, keur meujeuhna panon poé éréng-éréngan, ceuk tahayulna mah, jadi aya sari-sari seungit goréng hayam. Ku sabab réa duit téa, sagala rupa barang dibeli. Kasup mareuli mobil. Puguh rejeki nomplok jang sales mobil mah. Unggal poé aya waé warga Cicenang nu meuli mobil anyar ti daeler; rupa-rupa merek jeung model mobil panganyarna ngeus ngajugrug mapaésan buruan imah séwang-séwangan. Kari Mang Ubéd can kaciri meuli mobil téh. Hiji poé, Mang Ubed saanak incu ngariung di tepas imah nyinghareupan sales mobil. “Mangga, Pak badé milih nu mana mobilna?” ceuk sales bari mikeun brosur gambar mobil ka Mang Ubéd. “Ah, Bapak mah moal pulah-pilih, ti kamari ogé hayang mobil siga si Sadud,” ceuk Mang Ubéd. “Anu modél ieu, Pa! Anu sapertos Mang Sadud mah!” ceuk sales bari nunjukeun gambar mobilna “Tah heueuh, mobil éta, Cép!” Mang Ubéd unggek semu atoh. “Aduuuh kaleresan. Mobil éta mah stokna kosong… mun badé ogé kedah ngantosan dugi ka dua sasih,”sales nerangkeun. “Ah, sangeuk kudu nungguan salila-lila mah, barina gé hayang kapaké jang isuk, hayang ulin ka emoll” Sales ngahuleung sakedapan “Mun bapa hoyong kanggo énjing mah, teu sawios mun mobil seken?” “Nya keun baé bapana, asal bisa kapaké jang isukan. Méh bisa indit maké mobil anyar, baé merek seken gé,” ceuk pamajikan Mang Ubéd. “Taah heueuh kitu, Cép, baé cenah mérek séken gé… nu kumaha mobil mérek séken téh coba ngilikan!” ceuk Mang Ubéd. Sales ukur keom bari garo-garo teu ateul “Horéé isuk jadi jalan-jalan maké mobil weuteuh.” “Jaba merkna gé séken.” Anak Mang Ubed jaligrah.*** 3. Poho Maké Mobil Mang Ubed senang karena sudah bisa membawa mobil sendiri. Suatu hari mobilnya diservis karena rusak. Istrinya akan ke pasar baru, dan bersikeras untuk diantar naik mobil. Maka Mang Ubed meminjam mobil pada Jujun. Mobilnya sama dengan kepunyaan Mang Ubed, hanya beda warna. Ketika pulang mengantar istri, Mang Ubed kebingungan karena mobilnya tidak ada, dan ia berpikir ada maling. Ia pun mendeskripsikan mobilnya kepada petugas. Dari rekaman CCTV baru sadar bahwa ia lupa, hari itu ia meminjam mobil. Ayeuna mah Mang Ubéd ngeus bisa mawa mobil sorangan. Ka mamana ngeus bebelenyengan sorangan, ngeus tara ménta disupiran ku Mang Ohim sobatna. Ngan urut diajar mobilna réa nu karentob, antukna dioméan ka béngkél deukeut imahna. Tilu poé cenah ceuk nu boga béngkél pibéréseunana. Sabot datang ka imah, pamajikan Mang Ubéd keukeuh ngurihit ménta dianteur ka Pasar Baru. Teu bisa diengkékeun komo kudu nungguan tilu poé réngsé mobil, da cenah ngeus jangji jeung nu boga toko. Ari rék nyokot heula mobil di béngkél kagok ngeus diucutan, malah pantona gé ngeus dilaanan rék diketokan. “Sapoé mah nginjeum atuh ka si Jujun… kagok jangji ka si Engko!” ceuk pamajikana. “Nya ké, urang cobaan ditelpon… susuganan méré nginjeum!” Untungna si Jujun méré nginjeum, keur mah boga mobilna sadua-dua. Mobil nu diinjeumkeun téh sarua mérekna, ngan béda warnana hungkul. Nu manéhna warna bodas nu Jujun hideung, jadi teu kagok deui nyupiranna. Sanepina di Pasar Baru, parkir téh di lanté opat di jero pasar. Rada lila ogé pamajikanna balanja, naon anu dipikahayang dibeli, pajarkeun téh meungpeung boga duit. Bada Asar karék réngsé balanja. Bari angkaribung muru ka tempat parkir mobilna. Mang Ubéd luak-lieuk néangan mobilna, ngan édas ngeus saparapat jamna mobil can kapanggih. Diilikan lanté 4 bener, panasaran deui balikan deui. Ditéangan angger nyamos, nomor mobil jeung warnana euweuh nu sarua jeung mobil bogana. Mang Ubéd jeung pamajikanna jadi salempang bisi mobil aya nu maling. Malah pamajikana nepi ka rawah-riwih sagala, nambah tagiwur Mang Ubéd. “Kumaha ieu téh, mobil urang aya nu maling mah,” ceuk Mang Ubéd tagiwur. Untungna aya satpam nu ti tatadi nyerangkeun Mang Ubéd, nya diajakan ka kantor petugas parker, terus ngilikan CCTV petugas. “Leres nopolna éta, Pak sareng warna bodas?” tanya patugas bari ngilikan CCTV. “Tabuh 9 lebetna nya, Pa…. Geuning nopolna sareng warnana sanés?” ceuk patugas. “Ah maenya, pan saya nu boga mobilna, piraku poho ka nu mobil sorangan,” Mang Ubéd nyeuneu. “Cobi wé tinggalan ku nyalira…nu lungsur tina mobil warna hideung sanés bodas, éta téh Bapa sareng Ibu sanés?!” ceuk patugas bari ningalikeun CCTV. Mang Ubéd ngilikan teu lila… “Muhun, Cép hilap maklum ….” Pokna teu neruskeun bakat ku éra Sabada dipénta némbongkeun STNK ka patugas. Mang Ubéd buru-buru ngaléos muru mobil rurusuhan.*** 4. Hayang Putus Jika pemuda yang lain bingung karena jomblo. Berbeda dengan Agus, ia bingung karena ingin putus. Semenjak pacaran, ia telah menggadaikan celana levis dan sepatu conversnya. Pepen temannya memberi ide. Agus disuruh makan telur asin dan sprit, dan langsung bertandang ke rumah pacarnya. Saat di rumah pacar, Agus berulang kali kentut dan mengeluarkan bau tak sedap. Malem minggu, peuting nu pangéndahna nu dicita-citakeun ku kaum jomblo. Tapi lain deui jang si Agus mah. Ti soré kénéh gawéna ngan hulang-huleung. Teuing ku naon, kabogoh boga, tapi siga nu bingung. “Ku naon bro ngalamun waé?” ceuk si Pépén bari nepak taktak Agus sobatna. “Puguh keur bingung, euy,” pokna bari nepak tarang “Bingung ku naon… kabogoh boga rék naon deui?” “Hayang putus!” pokna bari ngarahuh “Teu salah ieu téh?” Si Agus ukur unggeuk, bari nyaritakeun bangbaluhna ka si Pépén. Anu cenah salila bobogohan tilu bulan téh ngeus ngagadékeun jékét levis hiji jeung sapatu Convers. Mun diteruskeun ogé naon deui nu rék digadékeun. Rék ménta ka kolot éra. Duit sorangan teu boga da can boga gawé, ari unggal apél kudu waé ngajajanan. Ti bulan Kamari rék diputuskeun, ngan euweuh pijalaneun. “Manehna mah tipe setia, Bro,” pokna. “Tapi énté bener hayang putus? Moal kaduhung?” “Moal,” pokna Kira-kira tabuh lima, duaan ngeus indit ka nu motor. Di jalan nyimpang ka toko si Cung Cuy, meuli endog asin dua siki, jeung sprittt. Harita kénéh si Agus dititah méakeun, endog asinna ditambul “Jang naon, Pén?” ceuk si Agus bari ngosom biwirna samutut ku endog asin. “Montong réa tatanya… sakalian inum spritna sakalian sing beak,” ceuk si Pépén bari nyodorkeun botol sprit. Ngeus béak Endog asin dua siki jeung sprit sabotol mah duaan langsung biur ka nu motorna. Sabada uluk salam sakali. Panto aya nu muka. “Geuning A Agus disarengan ku réréncangan,” ceuk Nita kabogoh Agus nitah asup ka imah Dibagéakeun ku indung bapana ku keur kabeneran ngariung di tengah imah. Terusna mah si Agus uplek ngobrol jeung kabogohna, sanajan kaciri siga nu teu ngeunah diuk, musmus ngaragap beuteung. Si Pépén ngahenen diuk ditepas imah kabogohna si Agus. Ngan teu lila kadéngé sora tarik. “Broooot… prééét…pérépééét,“ bareng jeung peletekna bau endog kacingcalang. Teuing kumaha kajadianana. Ngan si Agus gura-giru ngajak balik. Isukna pabeubeurang si Agus norojol ka imah si Pépén “Yess mantap, Pén uing jadi putus… tah ilikan, WA,” ceuk si Agus bari némbongkeun hapéna. Si Pépén ukur ngilikan hungkul teu méré koméntar cara ti sasarina. Ku naon, Bro kalah ngahuleung waé? Aya masalah?” tanya si Agus “Uing bosen euy jadi jomblo… hayang boga kabogoh,” pokna ngarahuh*** 5. Lain KB Menceritakan Ibu-ibu yang mau vaksin ke kantor kecamatan naik colt bak. Perjalanan jauh membuat mereka pusing dan mual. Di kantor kecamatan, tempat akan divaksin mereka istirahat dulu beberapa saat, untuk menstabilkan suhu tubuh. Saatnya tiba, mereka pun antri dengan tertib. Giliran Ma Unah, ia terlihat pucat, apalagi ketika petugas mengeluarkan jarum suntik. Ia pun meminta pada petugas untuk menggantinya dengan pil saja. Isuk-isuk kénéh, Ma Unah jeung warga liana ngeus ngariung paalus-alus baju. Pamér cindung. Maklum rék arindit jauh, ka kantor kecamatan. Kabeneran aya Mang Juha ti kota mawa mobil colt bak, haratis. Ibu-ibu pahibut sieun teu kabagéan colt bak haratis. Sangeus anjeucleung dina colt bak. Kabéh ngebebener cindung nu lésot téa, aya ogé anu menerkeun samping nu ngaléléké alatan katincak. Aya ogé nu dibedak deui. Sieun di kantor kecamatan euweuh nu naksir. Sababaraha lila mah enya diuk bener, tapi rada jauh mobil nyemprung geus mimiti teu puguh cicing. Tiung nu asalna rapi, geus teu matut perbawa angin nu gedé. Atuh kitu deui dangdangan geus teu mangrupa balas panas nu nyirirot kana beungeut. Nu asalna hayang paalus-alus papakéan téh ayeuna mah geus haré-haré. Datang ka kantor kecamantan, Ngaléhléh. Kabéh teu asup heula ka rohangan da sénsor thermogun teu méré idin asup. Rata-rata panasna leuwih ti 37,5. Atuh cicing heula dinu iuh. Keur meper panas anu nyongkab. Pihak kecamatan haget méré cai sagala aya nu asup aya ogé nu kautahkeun deui. Di kantor kecamatan jadi riweuh. Sabaraha lila sanggeus istrirahat tur leungit lieur jeung lungséna. Ibu-ibu asup ka rohang nu geus disadiakeun. Ngantri sawaréh-sawaréh. Rék divaksin Covid, di aula kacamatan. Kocap Ma Unah ayeuna kagiliran asup. Ti mimiti gé sabenerna embung divaksin. Daék indit téh pédah baé Ma Unah geus dibéré duit ku anak incuna. Panyombo méh daék divaksin. Geus aya di hareupeun petugas, Ma Unah dipariksa ténsi, jeung sagala rupana ku patugas kaséhatan. Patugas “Nami Ema?” Ma Unah “Unah” Patugas “Yuswa sabaraha, Ma?” Ma Unah “70 taun” Patugas “Ké antos sakedap!” Sanggeus nulis dina lambaran kertas. Patugas nyokot botol obat jeung jarum suntik. Harita beungeut Ma Unah jadi pias. Ma Unah “Ké, Cép doktor… Ema mah alim disuntik wios nuang pél wé.” Patugas “Har, ari Ema… ieu mah teu tiasa milih, da badé divaksin sanes di KB”*** 6. Dua Juta Sunmori berkenalan dengan seorang cewek saat touring. Rita, namanya. Semenjak itu ia berhubungan dengan Rita. Namun sayang ia merasa tak nyaman dengan hubungan tersebut karena Rita banyak sekali keinginan. Cewek matre, begitu kata yang lain menyebut Rita. Saat berkunjung ke rumah Rita ia ditanya oleh orang tuanya agar hubungannya serius dan diresmikan dengan sebuah ikatan. Namun ketika ditanya berapa kesanggupannya, Sunmori menjawabnya dua juta, akhirnya ia pun dapat mengakhiri hubungan tersebut. Panggih téh waktu Sunmori jeung babaturan sa klub motor ka Talaga Sutra. Mimitina mah waktu istirahat ngadon ngopi di café Sahate. Di sisi café deukeut jandéla, katinggali aya mojang gawéna maling rérét ka palebah kuring sabatur-batur. Disampeurkeun ku si Ardi, ngadon kenalan, antukna mojang nu tiluan milu gabung di méja kuring jeung babaturan. Waktu rék neruskeun touring nu tiluan diajakan, nu saurang mah embungeun, nu duaan mah daékeun milu. Salah saurangna Rita nu diboncéng ku kuring. Ngan méméh indit, manéhna ngaléos heula nyampeurkeun salah saurang nu keur nongkrong dina motor, katempona siga nu guntreng ribut. Kuring mah haré-haré da euweuh urusan ieu. Clak manéhna ka nu motor, dius kuring sabatur-batur neruskeun touring. Jelema nu tadi ribut jeung si Rita teu dipikiran teusing, ceuk paribasana rék merik ogé mangga ari motor bébék bisa merik motor sport kuring sabatur-batur mah. Nya ti harita kuring hubungan téh manjang, ngeus aya kanu opat bulana. Ngan édas salila bobogohan téh si Rita mah réa paméntana. Teu sirikna unggal minggu balanja jeung jajan di café. Matak jangar ka nu sirah. Teu salah ceuk babaturan awéwé kitu mah moal pibenereun, céwé matré, kitu deui kolotna kacirina saruana matré. Dina hiji poé, basa apél. Waktu dihiapkeun asup ka imah rada ngajenghok. Di jero imah téh geuningan rempeg aya dulur jeung tatanggana. Ti mimiti basa-basi nananyakeun kaayaan kuring. Salah saurang kacirina nu dipikolot jol pok ngomong. “Kasép, kapan aya paribasa, hayam kudu dicangcang, domba kudu ditalian… tah komo deui urang kasebut manusa. Tah, kumaha Encép ka Rita téh? Saéna énggal-énggal dicangcang!” Puguh asa ditodong, euweuh jalan jang ngahindar. Ras inget ka omongan babaturan anu cenah keluarga si Rita mah matré. Kuring ngamanggakeun. Ngan palebah dipénta sabaraha-sabaraha kasanggupan méré duit biaya jang salametanana. “Paling tiasa masihan mung dua juta… kumaha teu langkung?” pok téh. Ngadéngé jawaban ti kuring kitu, kaciri beungeut bapana ray geuneuk ray pias. Indungna jebi bari ngajengkat teuing ka mana. Ari Rita harita kénéh beungeutna jamedud haseum. “Nya éta ogé mun bapa teu nampi… bilih teu nampi mah sawios, abdi badé milari deui nu kersa dua juta!” kuring sapokna. “Kop wé, Jang téangan nu daékeun sakitu… budak uing mah moal di murah-murah!” Bapana ngagantawang bari ti popolotot Kuring buru-buru ngejat, pleng ti harita embung manggihan deui.*** 7. Pupujieun Bah Udin, walaupun sudah tua terkenal orangnya senang dipuji, mengesankan bahwa dirinya orang yang serba tahu. Begitu pun di saat Bah Udin mendapat giliran pertama untuk mendapat suntikan vaksin. Di saat petugas akan menyuntiknya, ia segera bangkit dan melorotkan celananya. Segera ia ditegur oleh petugas, karena yang disuntik bagian tangan. Kelakuan Bah Udin sontak membuat yang hadir tertawa. Geus ngadéngé yén divaksin cenah disuntik. Geus kabayang ku Bah Udin gé. Matakna basa batur ribut merkarakeun vaksin kitu kieu téa. Bah Udin mah haré-haré waé. Majar téh da geus nyaho. Kabéh gé percayaeun ka Bah Udin, maklum atuh kokolot di lembur tinangtu wé loba pangalamanna. Kitu ceuk urang lembur lamun nyaritakeun Bah Udin anu memang sok apal waé, sok hayang disebut pangnyahona waé. Da jeung enyanna ngobrol jeung Bah Udin mah sok dijawab waé. Néngtéréwélang, ngobrolkeun naon itu ieu. Intina asal ditanggap wé, asal dipercaya. Loba ogé anu horéameun ngobrol jeung Bah Udin da enya éta cenah ngobrolna sok teu puguh. Sok asa pangnyahona téa, embung ngadéngékeun batur. Tapi ogé aya nu nanggap caritaan Bah Udin. Dina hiji waktu di désa diumumkeun, yén isukan rék aya vaksin, sateuacana geus aya béwara, rék aya sosialisasi ka heula ngeunaan prakprakanan divaksin téa. Tapi da Bah Udin mah teu indit. Basana téh kalebar-lebar waktu mening wé ngahanca pagawéan. “Teu kudu aya sosialisasi sagala, pilakadar disuntik,” kitu cenah waktu aya nu ngajak ka Bah Udin sangkan ka Balé Désa. “Ké wé mun rék divaksin kuring nu pangheulana.” Isukna… Bah Udin anu kaceluk kolot pupujieun geus saged. Dina waktu divaksin, luyu jeung kahayangna Bah Udin kabagéan pangheulana dipanggil ku patugas kaséhatan. “Kudu dibalakan ku kolot waé!” Pokna bari nyoléndangkeun sarung ka nu beuheungna. Bah Udin leumpangna ngagedig bari dangah nyampeurkeun patugas. Hayang katangar ku balaréa. Gék diuk na korsi, dipariksa itu ieuna. Waktu rék disuntik, Bah Udin jol waé cengkat dina korsi… porosot nurunkeun calana kamprétna. “Awww….” Jerit awéwé nu dariuk panghareupna Kitu deui sora nu pating jorowok ngageuhgeuykeun kalakuan Bah Udin. “Anggé deui lancinganna, Bah! Cekap disuntik dina panangan,” ceuk patugas. ”Astagfirullohaladzim… kutan ayeuna mah dina leungeun?” ceuk Bah Udin rampang-reumpeung menerkeun calana kamprétna. Réngsé disuntik Bah Udin pada ngageuhgeuykeun. “Ku naon atuh, Bah beut morosotkeun kamprét sagala rupa?” ceuk si Atang bari nahan seuri “Teuing, ah… satadina wé bisi teu teurak dina leungeun,” pokna bari ngaléos.*** 8. Ngaran Landian Dusun Citepus sedang viral dengan berita warganya yang tidak mau menerima paket dengan alasan barang tidak cocok. Suatu hari ada petugas paket mencari nama Ade Eman. Tapi tak ada yang tahu. Warga berpikir itu sengaja dilakukan, terkait kejadian hebohnya paket. Pantas saja tak ada yang mengaku karena ternyata paketnya adalah untuk warga bernama Galuh. Banyak yang mengira itu nama samaran, namun sebenarnya Ade Eman adalah nama yang tertera di KTP. Pabeubeurang di warung Bi Ancih jelema keur ngarariung. Keur ngobrolkeun tukang ngirim pakét nu dicarekan ku Bi Suti lantaran orderanna teu luyu jeung nu dipikahyaang. Keukeuh barangna kudu dibalikeun. Ari éta ojol orderan keukeuh teu nampa. Bakat ku aral éta ojég mideokeun kalakuan Bi Suti. Atuh jadi viral. Sakabéh warga Dusun Citepus ngomongkeun Bi Suti anu kabeneran jadi warga di dinya. Aya nu mangmeunangkeun Bi Suti, aya ogé nu meunagkeun ojol pakét. Teu lila torojol kurir pakét, nyetandarkeun motorna. Kurir “Punten badé tumaros manawi uninga sareng Adé Éman?” Bi Ancih “Alamatna di mana?” Kurir “Di palih dieu, Bu…. Mung tos nanaroskeun teu aya nu uningaeun.” Kurir nempokeun alamat paket Harita nu ngariung di warung milu ngaréntob hayang nyidikeun. Ceu Juma “Lah sieun siga kajadian kamari. Sieun eusina teu sesuai jeung kahyang jadi wé meureun maka alamat palsu. Ceu Otih “Tapi bener ning alamatna mah. Di lembur urang.” Ceu Juma Tapi ngaranna pan lain urang dieu.” Si Atang “Bener alamatna mah, Rt, Rw ngan euweuh nomer imahna…cobaan ditelp atuh!” Kurir “Atos dihubungi ngan teu aktif.” Kusabab euweuh nu nyaho. Antukna kurir paket ngaléos, rék mamapayan ngaran anu aya dina éta alamat. bareng jeung jolna si Galuh ka warung Bi Ancih Si Galuh “Aya naon meni ramé kitu.” Bi Ancih “Éta tadi aya kurir, ngeus kukurilingan rék ngirim pakét, alamatna mah didieu, ngan teu kapanggih. Ditelepon teu aktif.” Galuh “Jelema koplok, ngagawékeun kurir. Kudu bener, bisi siga kajadian kamari. Lembur urang jadi viral. ceuk uing mah teu gableg duit mah montong babalagaan balanja online sagala… sugan éta atas nama saha, Bi?” Bi Ancih “Mun teu salah mah… atas nama Adé Éman.” Galuh “Éta mah keur ka uing atuh! Ayeuna ka mana kurir?” Salaki Bi Ancih “Har geuningan, beneran ngaran manéh Adé Éman … matakna tong maké ngaran landian jadi wé teu warawuheun” Galuh “Éta mah ngaran asli kuring, Mang. Teu percaya. Galuh némbongkeun KTP ayeuna ka mana kurirna? Bi Ancih ”Ka lebah rék ka Bu haji.” Galuh s“Uing nyusul tukang pakét heula, sugan wé dividiokeun. Adé Éman alias Galuh penduduk Citepus yang baik hati, héhé.”*** 9. Sangu Garing Lagi musim memberi nama anak dengan gabungan antara ayah dan ibu. Misalnya saja Rindi gabungan dari Rini dan Didin. Begitu pun Asep, dengan bangga memperkenalkan nama anaknya pada kakaknya saat datang ke desa. Aswin, gabungan dari namanya Asep dan istrinya Wiwin. Kakaknya pun ingin mengikutinya, namun tak jadi mengingat nama gabungan yang tidak sesuai. Aron, gabungan dari Anih dan Roni. Aron dalam bahasa Sunda berarti nasi kering. Ayeuna keur usum ngaran budak téh ngaran gabungan antara indung jeung bapakna. Kitu nu kadéngé ku Asép nu keur gawé di kota. Sidik mun istirahat téh nyawalakeun ngaran budak mun lahir. Aya nu ngaran Naswa gabungan tina Nasti jeung Wawan. Aya oge nu ngaran Rindi tina gabungan Rini jeung Didin. Dialus-alus sangkan nyurup kana ngaran budak. Hiji poé balik ka lembur. Pabeubeurang Asép ngeus ngurunyung ka imah lanceukna, bari beberengkes ku babawaan. Lanceukna “Na maké babawaan sagala, Sép?” Asép “Pan puput budak, Téh” Lanceukna “Baruk… asa Kamari dijurukeun ngeus puput deui syukur atuh… dibéré ngaran saha?” Asép “Aswin, Téh” Lanceukna “Naon hartina?” Asép “Duka teuing… ngan nyokot gampangna wé tina ngaran Asép jeung Wiwin dihijikeun jadi Aswin Lanceukna “Alus ogé… Tétéh rék nurutan, ah, jang engké ngaran budak nu kadua” Sakedapan mah lanceukna kerung, siga keur mikir. Teu kungsi lila lanceukna ngabirigidig Lanceukna “Teu tulus, ah, Sép, Tétéh mah moal nurutan Asép!” Asep “Naha, Téh?” Lanceukna “Coba wé ngaran Tétéh, Anih ngaran si Aa, Roni, mun dihijikeun téh meureun jadi Aron… iiih amit-amit maunya ngaran budak sangu garing.” Asep “Tenang, Teh. Aya solusi. Lanceukna “Kumaha?” Asep “Ngagabungkeunna ti si Aa heula. Jadi alus. Ngaran budak téh kudu alus tong asala-asalan. Karunya geus gedéna.” Lanceukna “Jadi saha?” Asep “Rona tina Roni jeung Anih. Bisa waé jadi Ninih. Bisa ogé jadi Ani. Ti Tétéh cokot A-na tia A Roni cokot Ni. Jadi Ani. Alus, pan?” Lanceukna ”Ih, bisaan nya adi Téteh Asep ”Nya atuh geus jadi orang kota mah kudu gaul. Ké, Téh. Sugan aya 200 rebu, mah.” Lanceukna Rajeun méré solusi, aya kahayangna. lanceukna jamedud Asep “Daripada ngaran budak aron, dosa, Téh. Piraku wé moal ngajimatan ka Aswin. Alo Teteh.” 10. Ngahaneutan Mobil Mang Ubed punya mobil baru, ia ingat pada pesan sales. Bahwa mobil harus dipanaskan walaupun tidak bepergian. Maka Mang Ubed menyuruh Ohim, temannya untuk memindahkan mobil ke tempat panas serta membuka kap mesin mobil. Mang Ohim menepuk jidat ketika tahu alasan Mang Ubed memindahkan mobil itu adalah untuk memanaskan mobil. Kacaritakeun Mang Ubed ngeus boga mobil anyar. Bari masrahkeun konci mobil jeung surat-surat. Salesna méré nyaho kudu kumahana ngurus mobil supaya awét teu babari mimiti kumaha ngeusian cai radiator, ganti oli, jeung mariksa cai aki. “Mung kadé, Pa, badé dianggé teu dianggé… unggal énjing mesin mobil kedah dihaneutan,” ceuk sales saméméh balik. “Tangtos, Cép ku bapa diperhatoskeun pisan,” ceuk Mang Ubéd. Isukna, kira-kira haneut moyan, Mang Ubéd ngeus ngencrid nepungan Ohim babaturanna, supir dolak tukang ngangkut bangsal di lembur. Da ngan manéhna di lembur Cicenang mah nu bisa nyupiran mobil téh. Teu lila duaan ngeus torojol ka imah. “Him, cing panggésérkeun mobil…tah koncina!” paréntah Mang Ubéd “Ka lebah mana?” ceuk Mang Ohim bari nyoléndangkeun sarung ka nu beuheungna. “Lebah ditu nu katojo ku panon poé.” Teu réa tatanya, mobil distater, geuleuyeung mobil dijalankeun ka tempat nu ditunjuk Mang Ubéd. “Heeuup, tah, cukup di dinya!” ceuk Mang Ubéd bari pokna deui, “pangmukakeun kap mesinna sakalian!” “Ngaméh naon, Bed… kap mesinna dibuka jaba mobil dipoékeun dinu panas kieu, lebar atuh bisi cetna belél!” “Éh, ari nyanéh dasar supir lembur euweuh kanyaho… Kamari ceuk si Encép sales, rék dipaké teu dipaké unggal isuk mesin mobil kudu dihaneutan supaya awét” pokna téh. Mang Ohim ukur nepak tarang.*** DongengSunda Lucu Kang Ibing Sunda Bahasa Pepatah Papatah Suku Sukses Kolot Moneysmart Mutiara Motivasi Quotemutiara Gambar Baheula Artinya Kahirupan Tong 22 Jun, 2022 Post a Comment Meme Sunda Papatah Kolot - Agen Meme. Ilustrasi membaca dongeng bersama anak. Foto ShutterstockDongeng bahasa Sunda merupakan salah satu warisan budaya dari masyarakat Sunda. Biasanya, dongeng ini dapat ditemukan di buku pelajaran bahasa Sunda. Dongeng tersebut dapat berupa legenda, sage, hingga fabel atau dasarnya, dongeng bahasa Sunda tidak jauh berbeda dengan dongeng pada umumnya. Yang membedakannya hanya penggunaan bahasanya. Dongeng biasa menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan dongeng Sunda memakai bahasa Dongeng Bahasa SundaMengutip buku Piwuruk Basa Basa Sunda yang ditulis Suhaya, 2006, dongeng bahasa Sunda adalah cerita yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan. Isinya biasanya berupa cerita tentang suatu kejadian yang tidak masuk juga merupakan cerita yang dikarang dan diceritakan kembali secara berulang oleh banyak orang. Dongeng dapat diwariskan secara turun-temurun pada generasi memiliki cerita yang tidak masuk akal, tokoh dalam dongeng juga tergolong unik, aneh, hingga menakutkan. Biasanya, cerita ini memuat pesan moral yang dapat dipetik oleh Dongeng Bahasa SundaDongeng bahasa Sunda dapat dikenali dengan beberapa ciri tertentu, antara lain adalahMenggunakan bahasa tokoh tidak dijelaskan secara singkat dan bergerak menyerupai gaya cerita pesan moral yang dapat dongeng bahasa sunda. Foto ShutterstockContoh Dongeng Bahasa SundaAgar lebih paham, simak contoh dongeng bahasa Sunda dan terjemahannya yang dikutip dari buku Piwuruk Basa Basa Sunda yang ditulis Suhaya, 2006.Hiji poé Peucang ngadatangan kebon bonténg Pa Tani. Boréngna keur méujeuhna arasak. Am, Peucang ngahakanan bonténg. Sanggeus bonténgna méh béak, Peucang buru-buru indit ninggalkeun kebon Pa Tani. Teu pati lila, jol Pa Tani datang ka kebon. Pa Tani pohara réuwas nempo bonténgna béak dihakanan Peucang. Pa Tani néangan akal pikeun néwak Peucang. Sanggeus ngarasa panceg, Pa Tani nyieun jajalmaan nu dibaluran ku Peucang datang deui ka kebon Pa Tani. Peucang reuwas sabab di kebon aya jalma keur nangtung. Peucang panasaran, terus nyampeurkeun jajalmaan. Peucang nanya sababaraha kali, tapi teu ditémbalan. Peucang jadi keuheul. Peucang najong jajalmaan, tapi sukuna jadi rapet. Ditajong deui ku sukuna nu tukang, sukuna rapet deui. Di teunggar ku huluna, huluna ogé milu rapet. Antukna Peucang ceurik ngageunggeuik, pasrah kana Tani pohara bungahna nempo Peucang rapet dina jajalmaan. Peucang nu geus teu walakaya di téwak ku Pa Tani. Ayeuna moal aya deui nu ngaruksak kebon Pa hari Kancil mendatangi kebun mentimun Pak Tani. Mentimunnya sudah matang-matang. Am, Kancil memakan mentimun. Setelah mentimunnya hampir habis lalu Kancil segera pergi meninggalkan kebun Pak berapa lama, datanglah Pak Tani ke kebun. Pak Tani sangat kaget melihat mentimunnya habis dimakan kancil. Pak Tani mencari akal untuk menangkap Kancil. Setelah merasa yakin, Pak Tani membuat orang-orangan yang dibaluri Kancil datang lagi ke kebun Pak Tani. Kancil kaget karena di kebun ada orang sedang berdiri. Kancil penasaran, lalu mendekati orang-orangan. Kancil bertanya beberapa kali, tetapi tidak dijawab. Kancil jadi kesal. Kancil menendang orang-orangan, tetapi kakinya jadi lengket. Ditendang kembali dengan kaki belakang, kakinya lengket lagi. Ditanduk dengan kepalanya, kepalanya ikut lengket. Akhirnya Kancil menangis terisak-isak, pasrah terhadap Tani sangat gembira melihat Kancil lengket pada orang-orangan. Kancil yang sudah tidak berdaya ditangkap oleh Pak Tani. Sekarang tak ada lagi yang merusak kebun Pak Itu Dongeng Bahasa Sunda?Ciri-ciri Dongeng Bahasa SundaMacam-macam Dongeng Bahasa Sunda ceritalucu sunda , Bahasa sunda sebenar nya banyak sekali mengadopsi kata ataupun mankna kalimat dari bahsa Indonesia, begitupun sama dengan bahsa Indonesia maka dari itu karangan atau cerita baik berbahasa Indonesia ataupun bahasa sunda terlihat hamper sama, karena keduanya memiliki struktur yangsama percis, yang membedakan hanyalah alur atau tema cerita nyasaja cerita lucu sunda. Dalam cerita lucun sunda banyak juga di muat tentang makna kehiduoan, pelajaran sehari hari tentang agama
Kaliini ada cerita pendek lucu yang datang dari seruntuyan kisah cerita singkat dari si kabayan, dimana tokoh dari si kabayan ini kita tahu identik dengan cerita lucu, pastinya. menuliskan beberapa kumpulan Bobodoran sunda yang merupakan Cerita singkat lucu bahasa sunda tentang si kabayan dan juga nyi iteung beserta abahnya yang mudah-mudahan bisa menghibur kalian semua dimana pun berada.
Beberapawaktu lalu, dalam acara Comic-Con 2022, Marvel Studios telah mengonfirmasi bahwa big bad villan MCU selanjutnya adalah Kang the Conqueror. Sebagai SiKabayan adalah Tokoh Legendaris Cerita Rakyat Pasundan yang terkenal lugu tetapi cerdik. Cerita Rakyat Pasundan yang diangkat ke layar lebar dengan berbagai versi ini untuk pertama kalinya diperankan oleh Kang Ibing yang punya nama lengkap Rd. Aang Kusmayatna Kusumadinata. Pria kelahiran Sumedang bulan Juli 1946 yang beristerikan Ny.

CeritaLucu Sunda Kang Ibing: Sodara Gila. Dikisahkan si Jono mendatangi dokter khusus yang menangani kejiwaan karena sodaranya jono di duga sudah gila Jono: "Dok, kuring hoyong nyuhunkeun bantosan. Abdi teh punya sodara tapi kada normal." Dokter jiwa: "Kumaha normal eta?" Jono: "Siga ngaraosan diirna kana pensil dok."

U4NFq.
  • d91m3rr1vu.pages.dev/380
  • d91m3rr1vu.pages.dev/260
  • d91m3rr1vu.pages.dev/144
  • d91m3rr1vu.pages.dev/398
  • d91m3rr1vu.pages.dev/124
  • d91m3rr1vu.pages.dev/282
  • d91m3rr1vu.pages.dev/28
  • d91m3rr1vu.pages.dev/495
  • cerita lucu kang ibing bahasa sunda